A.M. Hendropriyono

Abdullah Makhmud Hendropriyono lahir di Yogyakarta pada 7 Mei 1945. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, ia mengenyam pendidikan di Akademi Militer Nasional Magelang pada tahun 1967.

Karirnya di bidang militer cukup panjang, termasuk menjadi Direktur Badan Intelijen Strategis pada tahun 1990 dan menjadi Panglima Kodam Jakarta Raya pada tahun 1993. Pada tahun 1998, Hendropriyono menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII sampai tahun 1999.

Pada tahun 2001, beliau menjadi Kepala Badan Intelijen Negara sampai tahun 2004. Hendropriyono mengawali kariernya sebagai Komandan Peleton dengan pangkat Letnan Dua Infanteri di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), kini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Kariernya terus menanjak. Saat menjabat sebagai Danrem 043/Garuda Hitam, Hendropriyono berhasil mengamankan Peristiwa Talangsari 1989 di Lampung. Selain itu, ia ditugaskan dalam Gerakan Operasi Militer (GOM) VI, Operasi Sapu Bersih III, dan Operasi Seroja di Timor Timur. Puncak kariernya di teritorial, ia dipercaya sebagai Panglima Kodam Brawijaya. Sebelum pensiun di satuannya, ia diberi amanah sebagai Komandan Pendidikan dan Pelathian (Kodiklat) TNI AD. Selain hebat di medan tempur dan teritorial, Hendropriyono memiliki kemampuan di bidang intelijen. Ia bertugas di bagian intelijen hampir 9 tahun di satuan Angkatan Darat.

Setelah pensiun dari tentara, ia menduduki Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Saat ia menjabat sebagai kepala BIN, banyak gagasan baru muncul dari pikirannya. Salah satunya, ia menggagas berdirinya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul Bogor, Jawa Barat. Saking mahirnya dalam intelijen, ia dijuluki jenderal intelijen.

Bahkan, gelar akademik profesor intelijen diraihnya dari STIN. Ia menjadi profesor intelijen pertama di Indonesia dan masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Sebelum menjadi kepala BIN, Hendropriyono terlebih dahulu menduduki posisi birokrat dan eksekutif. Ia diangkat sebagai Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan, Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan, dan Menteri Tenaga Kerja.

Setelah tak lagi menjabat di jabatan eksekutif, Hendropriyono terjun ke dunia usaha dan politik. Tak hanya itu, ia juga mendirikan kantor pengacara atas namanya sendiri, Hendropriyono and Associates. Dalam panggung politik, pada 2016, ia bergabung dengan Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) dan menjadi ketua umum PKPI untuk berlaga di Pemilu 2019. Namun, dua tahun berjalan, ia menyerahkan kepenguruan PKPI kepada generasi muda. Anaknya Diaz Hendropriyono terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum PKPI melalui Kongres Luar Biasa, Minggu 13 Mei 2018.

KELUARGA
Anak : Diah Erwiany Hendropriyono, Rony Hendropriyono, Diaz Faisal Malik Hendropriyono

PENDIDIKAN
SR Muhammadiyah, Kemayoran, Jakarta (1949-1955)
SMP Negeri V, Jakarta (1955-1958)
SMA Negeri II, Jakarta (1958-1961)
Akademi Militer Nasional, Magelang (1964-1967)

KARIER
Komandan Peleton Komando Pasukan Khusus TNI-AD di Magelang Tentara Nasional Indonesia (1968-1972)
Komandan Kompi Prayuda Kopasandha (Komando Pasukan Sandi Yudha) Tentara Nasional Indonesia (1972-1974)
Komandan Detasemen Tempur 13 Tentara Nasional Indonesia (1981-1983)
Wakil Asisten Personel Kopasandha merangkap sebagai Wakil Asisten Operasi Tentara Nasional Indonesia (1983-1985)
Asisten Intelijen Kodam V/Jaya Tentara Nasional Indonesia (1985-1987)
Danrem 043/Garuda Hitam Lampung Tentara Nasional Indonesia (1987-1991)
Direktur D Badan Intelijen Strategis ABRI Tentara Nasional Indonesia (1991-1993)
Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI Tentara Nasional Indonesia (1993-1994)
Panglima Kodam V/Jaya Tentara Nasional Indonesia (1993-1994)
Komandan Kodiklat TNI AD Tentara Nasional Indonesia (1994-1996)
Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia Sekretaris Negara (1996-1998)
Menteri Departemen Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan (PPH) (1998-1999)
Menteri Departemen Tenaga Kerja (1999-1999) Chairman Hendropriyono Law Office (2000-2001)
Kepala Badan Intelijen Negara (2001-2004)
Chairman Hendropriyono & Associates (2004-Sekarang)
Chairman Blitzmegaplex (2009-2012) Presdir PT Mahagaya (2009-Sekarang)
Chairman Andalusia Group (2009-2016) Presiden Direktur Mahagaya (2009-2016) Komisioner Carrefour Indonesia (2009-2016) Chairman Andalusia Group (2010-Sekarang)
Chief Executive PT Adiperkasa Citra Lestari (2014-Sekarang)
Ketua Umum DPN PKPI 2016-2018

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top